Jumat, 18 Juni 2010

Hujan Yang Tak Kunjung Henti

''Tepat jam 6 pagi ku beranjak dari tempat tidur ku". Ah, pagi yang cerah. Ku antar adikku ke sekolah (dengan wajah yang lemas). Ku mulai nyalakan motor di pagar rumah. Lalu ku tengok ke luar dan berkata "terimakasih tuhan atas anugrahMu, aku dapat bersama-sama dengan 'dia' kemarin. Rasa tak ingin lepas dari hangat nya pelukan dia itu. Selalu ku ingat kau tersenyum manis di depanku, semakin tak ingin ku berpisah dengan mu sampai kapan pun. Menit berlalu, adikku pun berpamitan dengan ibunda. Lalu ia keluar dengan menggendong tas yang berisi perlengkapan ujian nya. Pagi itu masih terlihat cerah dan sejuk. Sampai lah aku di rumah, ku lanjut kan tidurku yang sempat terganggu karena di suruh antar adik ke sekolah. Waktu pun cepat berlalu. Tepat jam 9, ku bangun dari tidur yang terputus tadi pagi. Mata mulai ku buka perlahan-lahan. Ku mendengar ada suara rintikan di luar jendela. "Ah, mungkin hanya suara mobil tetangga yang hendak lewat" ujar ku. Ternyata dugaan ku salah, suara rintikan itu pun tak kunjung henti. "Ada apa ini? Tak biasa nya seperti ini." Langsung ku tengok lewat jendela kamar yang di hiasi tirai dan dua lapis gorden. "Tidak ku sangka, langit berwarna kelam, awan pun juga begitu. Rintikan hujan pun tak kunjung henti. Bagaimana dengan nasib ku ini? Aku ingin sekali keluar menemui sesorang yang ku cintai. Tetapi, keadaan tidak mendukung." Lalu ku diam sejenak memikirkan iyu. "Mungkin hujan ini hanya berlalu sebentar saja. Mudah2an seperti itu". Tiga jam berlalu. Ku mencoba menengok ke arah jendela tadi. Lalu ku terdiam. Pikiran pun kosong. Tak bosan ku berkata "Ada apa ini? Mengapa hujan yang tadi pagi tak kunjung henti? Bagaimana pula dengan ku ini?". Perasaan malas dan kesal pun muncul. Aku segan melihat ke arah jendela. Ku hanya bisa terdiam memikirkan dia disana. Sayang, aku ingin sekali kesana, tetapi keadaan tidak mendukung ku untuk pergi kesana. Rasa nya kesal dengan keadaan seperti ini. Aku kangen sekali dengan mu, sayang. Walapun kemarin dan lusa kemarin kita sudah bersama terus, tetapi rasa rindu itu selalu datang padaku. Tuhan, mengapa hujan ini tak kunjung henti?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar